0

Kemenangan Soekarwo di Pilkada Jatim, Benteng Terakhir Partai Demokrat di Pulau Jawa.

Posted by Mr Cassanova on Saturday, November 16, 2013 in ,
Hai ! Sudah lama sekali saya tidak menulis artikel seperti biasa alasan karena kesibukkan, mungkin tulisan saya ini sudah outdate atau sudah bukan momennya lagi untuk menulis masalah perpolitikan Jawa Timur. Namun hal ini saya rasa masih menarik untuk turut diperbincangkan. Karena provinsi di ujung Jawa ini memiliki pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan dan penghubung dengan Indonesia Tengah dan Timur serta daerah pusat Industri Rokok dan wilayah ini sebagian besar penduduknya memiliki kultur yang erat dengan Nahdlatul Ulama, ormas Islam terbesar di Indonesia.

PERTARUNGAN POLITIK DI UJUNG JAWA

4 Cagub Jatim : Soekarwo (Kiri),  Eggi Sudjana  (Kiri kedua), Bambang DH(Tengah) dan Khofifah (Kanan).
Dalam pilkada kemarin ada 4 calon yaitu pasangan KarSa (Soekarwo - Syaifullah Yusuf) yang diusung oleh koalisi besar Partai yaitu Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan sejumlah Parpol non parlemen. Pasangan no 2 yaitu Egy Sudjana - M. Sihat (Independen), Pasangan no 3 Yaitu Bambang DH - Said Abdullah (Jempol) diusung oleh PDIP. Sebelumnya Bambang DH adalah walikota Surabaya 2 periode sekarang beliau menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya mendampingi Tri Rismaharani. Dan terakhir adalah pasangan Khofifah Indar Parawansa - Herman (BerKah) yang diusung oleh PKB dan beberapa Parpol non parlemen. Sebelumnya Khofifah Indar Parawansa sempat bersaing dengan pasangan KarSa dalam pilkada Jatim tahun 2008, hasil perhitungan cepat memenangkan Khofifah namun perhitungan KPU berkata lain. Pasangan KarSa yang memenangkan pilkada itu, padahal pasangan KarSa sudah sempat memberikan pernyataan selamat dan kubu Khofifah sudah merayakan kemenangan hasil Quick Count itu. Tidak terima dengan hasil perhitungan KPUD Jatim, pihak Khofifah menggugat sehingga terjadilah Pilkada Jatim sampai 3 putaran. Namun tetap saja pasangan KarSa yang memenangkan Pilkada ini.



Dalam Pilkada Jatim ini suara golongan Nahdliyin merupakan hal yang paling utama untuk diperebutkan pasalnya Soekarwo yang ingin maju kembali di Pilkada Jatim ini harus berpasangan kembali dengan Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) yang merupakan persyaratan utama dukungan dari Puri Cikeas. Dalam pilkada 2008 maupun 2013 pasangan Khofifah selalu mendapat perolehan suara no 2 karena dia adalah Ketua Muslimat NU yang merupakan badan otonom NU yang bergerak di bidang kewanitaan. Banyak Cagub yang berkunjung ke ponpes-ponpes demi mendapat dukungan dari beberapa pengasuh Ponpes dan para Kyai agar mereka bisa memenangkan Pilkada Jatim. 

DUKUNGAN KELUARGA CIKEAS


Konon Pilkada Jatim 2008 mendapat perhatian penting orang no 1 di republik ini. Konon dia mengumpulkan petinggi militer dan sang petinggi militer mengumpulkan para petinggi militer dan para kyai di rumahnya atas nama sang petinggi melakukan sebuah operasi senyap yang sukses memenangkan pasangan KarSa. Sehingga pasangan Khofifah tahun 2008 lalu merasa ada kejanggalan dalam pilkada tersebut dan menggugat ke menggugat hasil Pilkada itu dan diadakanlah pilkada sampai 3 putaran yang konon menghabiskan anggaran 1 Triliun Rupiah. Namun pilkada tersebut tetap dimenangkan oleh kubu Soekarwo - Syaifullah Yusuf. 
Soekarwo sebelumnya adalah seorang Sekda Jatim dalam kurun waktu 2003-2008. Dia pun menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jatim. Sehingga keluarga Cikeas saat itu hingga sekarang mendukung all-out, pencalonan Soekarwo tujuan politis memenangkan Soekarwo saat itu karena Jawa Timur merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar no 2 di Indonesia dan pilkada Jatim 2008 merupakan pemanasan awal sebelum pemilihan legislatif 2009. Diharapkan dengan kemenangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf, maka perolehan suara Partai Demokrat meningkat di provinsi ini dan hal itu terbukti dengan kemenangan Partai Demokrat dalam pemilihan legislatif 2009 di Provinsi Jatim serta di tingkat nasional. 

Soekarwo (Tengah) Mengibarkan bendera Partai Demokrat di suatu acara Partai Demokrat di Jatim, dalam pidatonya saat itu dia berjanji untuk mengibarkan kembali seluruh bendera Partai Demokrat 2014 di Jatim.



Di bawah kepemimpinannya sebagai gubernur, Jawa Timur mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat pesat yaitu Jembatan Suramadu, Pelabuhan Teluk Lamong, Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, serta mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaitu 7,3% atau di atas nasional yang hanya 6,2%. Serta Jatim memiliki kepuasan pelayanan publik dan sektor pendidikan yang berkembang dengan baik. Bukanlah hal yang aneh apabila Soekarwo memiliki elektabilitas yang tinggi hal tersebut ditunjang dengan popularitas figur Soekarwo serta kepuasan publik terhadap kinerjanya.

DUKUNGAN PARA KYAI & PARPOL


Sudah menjadi rahasia umum bahwasanya wilayah Jatim itu memiliki kultur yang erat dengan NU dan setiap kepala daerah yang maju perlu mendapat dukungan para Kyai dan pemuka agama terkait untuk memenangkan pilkada Jatim ini. Walaupun Jatim mayoritas penduduknya berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, namun belum pernah ada kader NU pun yang memimpin wilayah ini. Oleh karena sebelumnya pihak PBNU serta Muhaimin Iskandar selaku Menakertrans pernah mempertemukan Khofifah yang juga kader NU & ketua Muslimat NU dan Gus Ipul yang merupakan kader NU yang juga merupakan keponakannya almarhum Presiden RI ke 4 Abdurrahman Wahid, Gus Ipul saat ini merupakan pengurus DPP NU untuk bersatu dalam Pilkada Jatim. Namun pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan antara keduanya, Gus Ipul yang sebelumnya ingin maju sebagai cagub Jatim berpikir ulang tentang ongkos politik apabila dia maju sebagai cagub Jatim dan apabila dia maju sebagai cawagub Khofifah. Konon salah satu persyaratan dukungan keluarga Cikeas apabila Soekarwo ingin maju kembali dalam Pilkada Jatim 2013 beliau harus berpasangan kembali dengan Gus Ipul. Dalam pilkada ini suara golongan NU terpecah antara yang memilih Khofifah dengan Gus Ipul, namun dalam pilkada 2013 ini golongan warga Nahdliyin lebih banyak yang memilih Gus Ipul ketimbang Khofifah. 




PPP, merupakan partai yang mendukung Soekarwo secara penuh disamping Partai Demokrat, karena PPP memiliki kepentingan untuk merebut suara kaum Nahdliyin dan para santri yang merupakan basis utama PPP dan pesaingnnya yaitu PKB. Padahal dalam pilkada sebelumnya PPP, mendukung Khofifah namun dalam pilkada kali ini mereka mendukung calon yang lebih pasti menang. Namun kemenangan Soekarwo dan Syaifullah Yusuf tidak lepas dari dukungan penuh suatu ORMAS yang berhasil memenangkan mereka dengan strategi jitu dan brilian, siapakah mereka ?


Mereka adalah : PINK ANGEL !

SEKJEN PINK ANGEL (kiri) sedang bersama Ketua DPD Jatim Rafli Rinaldi dalam rapat konsolidasi kemenangan pasangan KarSA yang didalam rapat tersebut berkumpul kader Pink Angel lain. Rahasia ini baru kami ungkap 3 bulan setelah kemenangan mereka. Karena hal ini merupakan rahasia penting bagi keberlangsungan organisasi kita. Rapat yang dilangsungkan tanggal 27 Juli 2013, yang dilangsungkan di Lawson Station Akses UI itu merupakan rapat penting yang dihadiri oleh Biro Khusus PINK ANGEL.






Sekian artikel dari kami yang kami rasa sudah cukup untuk menjelaskan tentang kemenangan pasangan KarSa dan Partai Demokrat di Jatim. Tetap terhubung dengan semua berita mengenai Pink Angel ! salam PINK ANGEL !


Copyright © 2009 Irsyad Muhammad Website All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.