2

HARI YANG PALING PUITIS DALAM MASA REMAJAKU

Posted by Mr Cassanova on Saturday, July 19, 2014 in
Pada hari itu tanggal 27 April 2014, pada saat matahari berkelakar menyiangi embun pagi. Ayat-ayat Al-Qur'an terdengar memenuhi ruangan kamar sang Revolusioner yang berkelakar menyambut detik-detik yang menentukan itu. Datanglah motor Yamaha Mio, berwarna biru tua. Terdengar panggilan yang memanggil sang revolusioner, ia berjalan memasuki kamar itu. Terhenyaklah ia saat ia melihat sang Revolusioner, itu melantukan ayat-ayat suci. Harapan akan kemenangan dan juga kekuatiran tersirat pada hari itu. Kututup kitab jalan hidup yang suci yang berisi ayat-ayat revolusioner, yang ditulis oleh Tuhan yang Maha Esa itu. Tak lama berselang kawanku si Raihan datang ke kamarku. Sosok pria bermotor Yamaha Mio, yang sejak tadi hanya terhenyak itu mulai menampakkan senyum kontra-revolusionernya. Datanglah sang "Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat" yang orang lain lebih suka memanggilnya jamet, namun buatku dialah sosok Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat Sesungguhnya. Bergegaslah sang Revolusioner, menunaikan panggilan dari yang maha kuasa saat itu pekikan revolusi terdengar dari Masjid.  Memohon doalah ia pada yang maha Revolusioner.

Seketika ruangan itu dipenuhi oleh suasana penantian, detik-detik yang menentukan menanti. Tanpa diduga Dimas pun ikut datang dengan cepat, setelah sang "Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat", mendatangi ruangan itu. Dimulai dengan membuka halaman pengumuman SNMPTN yang memuat pernyataan : "Anda dinyatakan tidak lolos SNMPTN 2014" hal itu langsung membuat mentalku terperosok, rasanya bagaikan revolusioner dikalahkan Fasis !  dimulailah berikutnya Raihan yang membuka halaman itu, ia langsung mengeluarkan muka masam. Dimas yang berikutnya membuka halaman terkutuk itu, wajahnya saat itu bagaikan investor kehilangan saham.

Sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat itu, membuka halaman hina dan terkutuk itu. Ia ternyata terhindar jurang kenistaan, ia menampilkan senyum khasnya & ia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. "Nursultan Muhammad Akbar dinyatakan diterima di Universitas Jendral Soedirman - pada prodi Sastra Jepang." Ia seketika bertindak layaknya Natsume Souseki, padahal gw yakin dia belum pernah baca novel Botchan ataupun Wagahai wa Neko de Aru (Aku Seekor Kucing) yang ditulis oleh pujangga besar Jepang itu. Tapi siapa yang peduli ???? dia keterima SNMPTN. Pria lain di sudut ruangan itu sedang memainkan HPnya tiba-tiba senyum kontra-revolusioner nampak dari wajahnya, ia lantas berkata "Akbar, rokok sebungkus lah ! perayaan nih kan dah keterima di PTN !", ujar pria yang sebut saja namanya Dicky S.Gultom. Seluruh ruangan mengucapkan selamat kepada Akbar, tak terkecuali Raihan & Dimas. Sang Revolusioner yang seketika itu berubah, dengan terkutuknya ia menyadari tak pantas harusnya ditulisan ini dia menggelari dirinya revolusioner, ia harus melakukan revolusi mental pada dirinya. 

"Akbar, lu beli rokoklah Surya Signature aja buat kita rame-rame" ujar Raihan dengan keyakinan mantap. Dimas terdiam dengan bibirnya yang khas itu tentu saja ia tidak merokok, ia sibuk menunjukkan aplikasi latihan soal-soal SBMPTN yang baru ditemuinya di HP androidnya kepada Dicky. Aplikasi itu sangat berguna yang kemudian hari membantuku mengerjakan soal-soal SBMPTN. Saat itu tujuan kedatangan Dimas adalah meminta soal-soal SOSHUM, pernyataan pengkhianatannya pada jurusan IPA yang ia jalani dua tahun. 

Seketika kami keluar ruangan diteras rumah, kami bercengkrama membicarakan kegagalan dan keberhasilan sambil merokok Surya Signature. Setiap hisapan rokok itu rasanya SNMPTN Undangan. Cuma dari semua teman-teman saya yang merokok saat itu yang menampakkan wajah subversif, adalah saya sendiri yang menulis artikel ini. Sungguh tidak bisa diriku menerima kenyataan sebab segala cara sudah kutempuh demi mendapatkan SNMPTN dengan harapan supaya bisa bersantai sepanjang liburan, berkarya dan kuliah murah supaya tidak memberatkan orang tua. 

Saya dan kawan-kawan sebelumnya merayakan kemenangan kecil itu dengan pekikan-pekikan revolusioner sebagai bentuk pembangkangan terhadap institusi sosial yang berlaku saat itu. Terutama lembaga pendidikan dengan sombongnya kami konvoi ke sekolah dan kemudian diusir sama guru-guru. Barisan revolusioner kami terpencar melarikan diri bagaikan Jendral yang lari ke Yordania, untuk menunggu kesempatan pulang ke tanah air untuk menunggu kabar kemenangan. 





Seketika itu datanglah dua kawan saya yang lain dengan kabar buruk, halaman terkutuk itu menyatakan mereka gagal. Fahmi dan Denny yang langsung ikut bergabung dengan kami diteras, menikmati rokok rasa SNMPTN. Mereka berdua dengan cepat memberi selamat kepada "Sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat", mengapa ia disebut demikian ? di artikel lain saya akan menulis mengapa ia disebut begitu dengan judul yang sama. 

Kami pun berencana pergi ke Gramedia mencari buku-buku latihan SBMPTN, Raihan dan Dimas pun memutuskan untuk pulang. Dengan muka garam menahan geram. Akbar, pergi mengikuti mereka. Saya yang diboncengi oleh pria bersenyum kontra-revolusioner, dengan motor yamaha biru tua. Saat motor rombongan kami sedang melewati Margonda menuju Gramedia Margonda, ia berkata "Sudah apa lu undangan gak usah dpikirin, slow ikut SBMPTN aja sama gw kan masih ada gw" ujar Dicky kala itu menghibur. "Ya Dick, mungkin belum rejekinya untuk keterima di SNMPTN kan masih ada SBMPTN" ujarku dengan setengah hati dan tidak ikhlas. Akhirnya kami turun di Gramedia Margonda mencari buku yang lain mencari buku SBMPTN hanya saya yang nyari-nyari buku sejarah dan akhirnya saya membaca buku "33 Pesan Nabi". Sepulang dari situ Dicky menegur saya di perjalanan "sudah SNMPTN gak usah dipikirin" memang saat itu saya masih stress dan hampir sakit karena mikirin SNMPTN. Wajahku sudah hampir nangis, sebetulnya kalau gak ada siapa-siapa dikamar pasti sudah nangis habis baca pengumuman itu. 

"Kok lu tau gw masih mikirin ?" ujarku saat itu, "ya lu aja masih gemetaran gitu muka lu masih pucat ! masih ada SBMPTN woles" ujar Dicky. Malam harinya kami menghabiskan waktu yang puitik itu Warkop NenekSquad. Kami bercerita tentang banyak hal dan akhirnya forum itu pindah ke rumah saya dengan keputusan survei lokasi SBMPTN : SMKN29.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA (POLTEK UI)

Dua hari kemudian diriku memutuskan untuk membuka pengumuman kelulusan PNJ, cuma niat itu harus kuurungkan lantaran takut kecewa melihat hasilnya yang kurang memuaskan. Jadi kuputuskan main game Tropico 5, yang baru saja kudownload. Kumainkan saja game itu dari pagi sampai sore, sewaktu sore akhirnya sudah mulai penasaran sebetulnya keterima atau gak. "Mampus nih, kalau undangan gak keterima PNJ gak keterima cadangan gak ada amsyong dah !" ujarku saat itu. 

Sebuah kemajuan yang baik untuk negara yang kurancang di game ini, lumayan ngilangin stress. Game untuk menjadi diktator. Info lebih lengkapnya tentang game ini cari aja di Internet.

 Ketika sore itu jam setengah 5, kubuka website PNJ. Hasilnya alhamdulillah keterima di jurusan - Jurnalistik. Diriku terhenyak seketika tidak percaya dengan hasil itu langsung kupanggil saja Mamaku untuk melihat pengumuman itu dan ayahku. Langsung kupoto dan kukirim ke temanku. Ternyata temanku Ayuni, menjawab bahwa pengumuman itu benar adanya. 

Pengumuman ini menjadi pelipur lara bagi hatiku yang bersedih.
Pengumuman ini layaknya pertandingan sepakbola dengan skor 2-0, untuk semetara sudah cukup tenang sementara menunggu pertandingan tengah berlangsung untuk memperebutkan kursi panas Universitas Indonesia. Hatiku sudah mulai tenang, alhamdulillah keluarga sudah mulai senang dan teman-teman sudah mulai mengucapkan selamat. Setidaknya, kalau SBMPTN gagal masih ada cadangan negeri juga pikirku. Karena orang lain cadangannya swasta, dalam hal ini diriku cukup beruntung cadangannya juga negeri dan cukup potensial jurusannya yaitu jurnalistik. 

SBMPTN

Ya itulah dia "Saringan Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri" (SBMPTN).  Inilah alternatif lain apabila SNMPTN (Undangan) tidak keterima. Sudah selang sejak tanggal 5 Mei 2014, diriku sudah mulai les. Namun setelah kegagalan SNMPTN itu membuatku bersegera untuk lebih rajin (walaupun sebelumnya sudah rajin). Aku mulai berangkat ke Ganesha Operation, untuk berangkat les anak-anaknya sedikit lebih ramai. Walaupun sebenarnya gak terlalu ramai, karena sebelumnya yang berangkat les cuma dikit terutama ruanganku, bayangkan di absensi ada 26 anak yang datang buat les cuma 3-7 anak doang. Cuma kali ini agak rame kira-kira 10-13 (sedikit sih). Hari-hari berikutnya mulai berkurang jadi seperti biasa 3-7 anak. "Kasian orang tua mereka bayar les mahal-mahal Rp 4.650.000,- tapi anak-anaknya malahan cabut-cabutan kalau yang sudah keterima undangan sih gak apa-apa nah ini belom ?" pikirku dalam hati begitu namun pemikiran yang ini gak berani kuutarakan ke anak-anak, soalnya saya juga berpikir yang sering datang aja belum tentu keterima apalagi yang gak sering cabut-cabutan ? biarlah Allah SWT yang menilai saya tinggal berusaha biar Allah SWT yang menilai. 

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Ganesha Operation cabang Cimanggis, yang telah membantu saya mewujudkan cita-cita saya salah satunya dengan memasukkan saya ke kelas Excellence. Lalu kepada guru-guru les saya yang sudah berusaha membimbing saya dengan sabar.
Namun kalau dipikir-pikir lagi, sebetulnya bagus juga kalau anak-anak cabang Cimanggis banyak yang cabut-cabutan yang IPSnya. Kalau saja mereka masuk setiap saat seperti anak-anak cabang lain, akses UI misalnya yang selalu penuh terus dengan anak-anak yang rajin datang itu kan gawat, jadi gak konsen belajar. Saya ucapkan juga kepada kalian-kalian semua yang hobi cabut-cabutan tanpa kalian kelas tidak akan sepi dan membangun suasana yang puitis dan humoris untuk belajar. 

Saya ucapkan terimakasih banyak kepada kawan-kawan saya di GO yang bersedia bertukar pikiran dengan saya : Natanael Novianto, Rakhyan Prasodoadi, Reza Erlangga Putra Sinaga, Muhammad Raihan, Muhammad Andreansyah, Reino Pernando Simamora (si Bujang), Agung Priambodo,Daniel, Corrintya Margaretha Rumahorbo, Muslina Widyanturi, Monica Fransiska Lebang, Shinta Clara Fau, Kiranti Roro Lestari, Diah Widana, Yunita Dwi Nurindah Sari (Lolo), Terara Damayanti, dan tentu saja kita tak lupa sebutkan "Ruth Rosmantri Sianturi" yang darinya selalu saja kami dapatkan inspirasi untuk membuat humor, sorry ya Ruth kalau lu terganggu sama kelakuan kita-kita. 

Namun dari semua anak-anak yang saya sebutkan hanya 4 orang saja yang sangat rajin berangkat les dan jarang cabut yaitu : saya sendiri, Reza, Rakhyan & Corrint. Alhamdulillah orang-orang yang rajin datang les dan minta TST pada lolos dan dapat PTN semua, rupanya tidak ada usaha yang tersia-sia.
Berdosa rasanya apabila saya tidak menyebutkan terimakasih banyak kepada Pak Erarko Franklin Tarigan, guru saya dan kepala cabang GO Cimanggis. Beliaulah yang sering memotivasi saya dan memberikan tips mencari jurusan yang baik dan cara menembus SBMPTN.

Paling tidak anak-anak yang saya sebutkan tadi termasuk yang rajin datang kecuali Monica sama Diah, mereka berdua tidak datang selama les SBMPTN sebab mereka sudah keterima di jalur undangan ke UI. Dimasa ini datang anak-anak baru yang datang mendaftar hanya pas SBMPTN seperti teman SDku Terara & berdosa kalau saya tidak menyebutkan tentang Daniel, gak tahu lagi kabarnya tuh si Daniel. Walaupun dia pendiam dan pintar rupanya dia orangnya gokil juga men ! dia bela-belain pesen MCD selama dia tinggal di Depok sementara les di GO, karena katanya dia di Cilegon gak ada MCD, adanya KFC. Kalau mau makan MCD harus ke kota Serang dan itu saja menempuh perjalanan 1,5 jam hanya untuk mendapatkan MCD.

Pendaftaran SBMPTN dan persyaratannya di internet cepat saja saya kerjakan, banyak teman-teman saya yang mendaftar lewat internet bersama saya. Kita berangkat ke sekolah bersama, ngurus persyaratan juga disana dan momen-momen saat harus bayar formulir via-transfer Bank Mandiri. Usaha-usaha yang berlika-liku itu akhirnya jadi kenangan tersendiri dan juga usaha untuk daftar SIMAK UI. Sebagai cadangan gw juga apabila SBMPTN gagal, yah jangan sampai hal itu terjadi pikirku saat itu.

Alhamdulillah dalam beberapa kali Try-out SBMPTN, hasilnya selalu memuaskan. Namun hal itu tidak membuatku langsung kelewat percaya diri, takut sakit hati seperti kena PHP dijalur undangan. Lalu kubersihkan seisi kamarku dan kutata buku-buku kucari soal SBMPTN dan tentu saja tak lupa diriku mencoba aplikasi android yang disarankan Dimas dikomputerku, thanks ya Dim buat sarannya. Pada tanggal 15 Juni kucoba survei ke lokasi SBMPTN yaitu SMKN 29.

SMKN 29 adalah SMKN yang bergerak dibidang penerbangan dan dunia kedirgantaraan dulu dikenal dengan nama STM Penerbangan, disinilah tantangan paling bersejarah selama diriku remaja dijalankan bagiku SBMPTN jauh lebih menantang ketimbang ujian nasional.
Informasi mengenai keberadaan SMKN 29 langsung kucari, rupanya SMKN 29 ini berlokasi di dekat Blok M. Pada tanggal 15 Juni 2014, aku bersama Mamaku bersegera mensurvei lokasi dengan menaiki kendaraan yang disetir oleh Mamaku dengan sabarnya ia menghantarkan saya ke lokasi SMKN 29.   Sepulang dari lokasi aku segera menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan untuk SBMPTN. H-1 SBMPTN, kubuka komputer untuk mengerjakan latihan soal di aplikasi SBMPTN di android dan setelah itu akupun bersegera sholat Isya dan berdoa. Alhamdulillah keesokan harinya bisa bangun pagi sekali antara jam 3/4 dah agak lupa sih persisnya.

Langsung Mamaku mengantarkan ke lokasi SBMPTN. Sesampainya disana Pada jam setengah tujuh pagi, teman-teman saya datang setengah jam kemudian dengan menggunakan motor. Saya pun menemui mereka di warung depan SMKN 29, disitu saya merokok sambil meminum kopi bersama dengan Dicky, Aceng, Wahyu dan Fahmi, kami berusaha untuk menghilangkan ketegangan pada hari itu. Mamaku bersegera pulang, mobil saat itu diparkir didekat warung. Jam setengah 9 kami bersegera memasuki lokasi mencari-cari ruangan kami masing-masing. Kami berpisah dengan Fahmi, sebab ia berbeda lokasi dengan kita cuma lokasinya berdekatan persis dengan SMKN 29. 

Kami bertemu dengan Salsa, sewaktu survei lokasi rupanya ia satu lokasi dengan kami. Adegan ini gak penting-penting amat cuma basa-basi biasa. Lalu, jam 10 TKPA (Tes Kemampuan Potensi Akademik) dimulai. Saya sudah berada di lokasi ujian saya yang berada di lantai tiga. Ujian pun selesai, soal-soal TKPA sudah saya kerjakan dengan cermat kurang dari setengah jam waktunya berakhir soal sudah selesai saya kerjakan. Terimakasih kepada TO SBMPTN, berkat itu saya bisa mengerjakan soal dengan cepat. Istirahat sholat dimulai dan setelah itu saya makan mi Ayam ternyata diriku bertemu dengan anak-anak SMAN 106 yang lokasi SBMPTNnya disini. Kalau di total lokasiku paling banyak sebut saja mereka : Diriku sendiri, Dicky, Aceng, Wahyu, Salsa, Jacqueline, Suarsih, Faiz & Akbar (dia tidak ikut karena lolos undangan).

Setelah merokok saya bersama kawan-kawan bersegera masuk ke ruangan untuk tes jam 13:00, materi yang diujikan adalah SOSHUM. Alhamdulillah saya bisa mengerjakan dengan lebih cepat dalam waktu satu jam saya sudah bisa mengerjakan hampir semua soalnya, kecuali ekonomi ada beberapa yang saya lewat.

Setelah selesai saya bertemu Fahmi yang rupanya tempat ujiannya sudah lebih dahulu selesai, ia menunggu sambil merokok di depan warung. Saya langsung naik ojek menuju Halte Blok-M. Tukang ojek tersebut menanyakan kemana arah kepergian saya, saya jawab ke Depok ia langsung menghantarkan saya ke KOPAJA & ia memberitahu kalau sudah sore adanya cuma kendaraan itu doang di terminal. Tadinya saya berencana untuk nongkrong dulu dengan teman-teman, karena lokasinya strategis buat hang-out, sudahlah lagian juga ini sudah sore daripada kena macet pulang karena berbenturan dengan orang-orang yang pulang kerja. Saya memutuskan langsung naik KOPAJA itu saja, rupanya teman-teman saya juga berpikiran sama dengan saya langsung pulang.

Saya turun di Pasar Rebo, disitu saya menemui kendala yang selalu biasa terjadi apabila hendak pulang ke rumah dengan naik angkot yaitu angkot T11 tidak kunjung datang. Sejam kemudian angkot itu datang jam 5, langsung naik angkot itu dan turun di Mekarsari pukul 17:30. Langsung daku beli makanan dan minuman, tubuhku sudah dipenuhi rasa pusing dan kelelahan terkutuk itu sepulang dari rumah langsung makan minum dan mandi. Lalu sholat Maghrib dan langsung saja tidur.

Pada tanggal 22 Juni, saya bersama Rian & Raihan bersegera ke SD-SMP Nurul Fikri untuk ikut SIMAK UI. Sebetulnya saya sudah malas sih ikut SIMAK berhubung lokasinya dekat dan ada teman disitu ya saya ikut aja iseng-iseng berhadiah. Rupanya tanpa kusangka !!!! soal SIMAK jauh lebih susah ketimbang SBMPTN ! saya bertemu teman sekelas saya Ayuni disini, bertemu pula dengan teman les saya Alonauli "Zebua", cewek itu sangat dikagumi teman saya Rakhyan sehingga ia dengan penuh kekaguman menyebutnya "Afrika Latin". Imajinasi darimana Rakhyan itu ?

Tak kusangka disini aku bertemu dengan teman lamaku si Feilina Ayu Ananda, cewek beretnis Tionghoa itu sedang mengikuti SIMAK UI ia memilih jurusan Sastra Cina. Di Nurul Fikri saya dapat beberapa keberuntungan yaitu bisa basa-basi dengan orang lain yang tidak saya kenal dan langsung dapat rokok gratis padahal saya sedang kehabisan rokok.
 
DETIK-DETIK PENGUMUMAN SBMPTN

Detik-detik pengumuman SBMPTN, yang ditunggu hari itu datang juga sebetulnya saya sudah gak terlalu penasaran dengan hasil SBMPTN karena sudah keterima Undangan di PNJ (Poltek-UI). Ya namun diriku tentu saja lebih ingin keterima di Universitas Indonesia, walaupun di PNJ bisa ekstensi tetapi itu kan harus ikut SIMAK, singkatnya apabila keterima SBMPTN itu hemat umur gak perlu membuang-buang waktu untuk ekstensi lagi. 

H-1 saya sudah mencari info pengumuman SBMPTN, diumumamkan pada 16 Juli 2014 pada pukul 17:00. Keesokan harinya saya menjalani hari dengan seperti biasa,  jam sebelum pengumuman saya sudah berada didepan komputer. Nenek saya sudah SMS menanyakan kabar, rupanya beliau tahu dari berita di TV tentang pengumuman SBMPTN.  Alhamdulillah diriku dinyatakan diterima di Universitas Indonesia !!! tidak sia-sia selama ini memakai jaket Borussia Dortmund & mengumpulkan semua jersey Borussia Dortmund, ternyata sinkron juga kampus kuning dengan klub kuning. 

Pengumuman ini adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidup saya selama saya remaja dan SMA ! usahaku ternyata tidak sia-sia.

 Diriku langsung saja selebrasi dan melompat berteriak kencang, ayahku memarahiku "ada apa Ir ? ngapain kamu teriak-teriak !" ucapnya dengan penuh amarah saat itu. "Aku keterima di UI, jurusan sejarah Abah !" langsung ia memelukku dan berusaha menggendongku Mamaku langsung menghampiri. Langsung kuupload itu di Facebook & Path, tak lupa kuupadate status di BBM dan membuka twitter. 

Diriku sujud syukur didepan komputer, tak lupa kuucapkan pada penciptaku yang telah membantuku dan menerima doa kami semua, doaku dan kedua orangtua dan juga doa keluarga yang lain, teman-teman dan para sahabat saya. Alhamdulillah keesokan harinya kucari info daftar ulang dan pada tanggal 18 Juli 2014. Saya melaksanakan pembayaran SPP semester 1, sebab di UI harus bayar dulu baru mengumpulkan berkas pada tanggal 6 Agustus 2014. 

Saya terkagum dengan arsitektur Perpustakaan UI. Diriku memasuki perpustakaan itu saat hendak memasuki BNI 46 cabang UI untuk membayar SPP semester 1.

Ukiran di perpustakaan UI inilah yang membuatku kagum, sebab disitu tertulis kalimat "baca" dalam berbagai bahasa yang berbeda lebih tepatnya semua bahasa yang ada di dunia bahkan bahasa Ibrani. Sebab salah satu ambisiku adalah menguasai berbagai bahasa di dunia dan juga budaya bangsa itu. Sebab bahasa menunjukkan budaya dan cara berpikir bangsa itu. Komitmen UI pada pengembangan bahasa,sastra & juga pengetahuan sangat terlihat dalam perpustakaan ini.


Arsitektur Perpustakaan UI ini membuatku kagum sangat futuristik bentuk bangunannya mengikuti bentuk pohon sehingga tidak salah apabila dijuluki sebagai Crystal of Knowledge.

Maaf ya kawan-kawan kalau beberapa bagian dari artikel ini terlalu norak atau lebay, ya sebab ini untuk meluapkan kegembiraan. Karena tiba-tiba ada momen puitik mengenai perjuangan agar bisa keterima di UI. Menurut saya momen paling puitik adalah ketika pengumuman jalur undangan yang gagal itu. Sekian pengalaman hidup yang paling berharga selama penghujung masa remaja saya yang akan berakhir.



Copyright © 2009 Irsyad Muhammad Website All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.