0
Saparmurat Niyazov, Presiden ternarsis di dunia.
Saparmurat Atayevich Niyazov
19 February 1940 – 21 December 2006 Turkmenistan adalah negara yang misterius ( jika tidak mau dibilang aneh ). Negara yang kaya gas natural ini memiliki penduduk yang standar kesehatan dan pendidikan yang rendah.
Ashgabat, ibukotanya, adalah kota yang layaknya kota hantu yang penuh kemilau bangunan marmer putih yang hampir seluruhnya tidak ditempati.
Tidak lupa juga dengan patung emas seorang pria yang setinggi 15 kaki yang gagah, lengkap beserta jubahnya yang juga terbuat dari emas. Patung itu adalah patung dari "Turkmenbashi", yang merupakan gelar yang diciptakan Niyazov yang berarti "Bapak pendiri Turkmenistan" yang meninggal tahun 2006 yang lalu yang bernama asli Saparmurat Niyazov. Niyazov adalah salah satu figur paling aneh dalam beberapa dekade terakhir ini.
Saparmurat Niyazov
Saparmurat Niyazov adalah presiden Turkmenistan yang menjabat dari 2 November tahun 1990, hingga 21 Desember 2006, tepat saat kematiannya.
Sang Turkmenbashi lewat disambut rakyat Turkmenistan |
Niyazov dilahirkan 19 Februari tahun 1940 di Republik Sosialis Soviet Turkmenistan. Ayahnya terbunuh saat perang dunia kedua dan ibunya meninggal saat tahun 1948, ketika terjadi gempa besar di negaranya. Akhirnya dia pun menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan sebelum akhirnya dirawat oleh kerabatnya.
Setelah menyelesaikan masa sekolahnya tahun 1959, ia bekerja di sebuah stasiun gas di luar ibukota. Setelah itu ia melanjutkan studinya di Leningrad Polytechnic Institute, di mana pada tahun 1967, ia menerima gelar insinyur. Setelah lulus, dia pergi untuk belajar di Rusia, tetapi didrop-out beberapa tahun kemudian karena masalah akademis.
Niyazov sendiri memulai karir politiknya di tahun 1962, dimana dia bergabung dengan partai komunis. Di umurnya yang ke-45, dia akhirnya diangkat menjadi sekretaris jendral partai komunis Turkmenistan.
Setelah disintergrasi Uni Soviet, Niyazov memerdekakan Turkmenistan dan menjadikan dirinya sebagai presiden di tahun 1990.
Turkmenbashi
Presiden Saparmurat "Turkmenbashi" Niyazov, terkenal sebagai Presiden paling megalomania di dunia dan semasa menjadi presiden dia membuat berbagai kebijakan kultus kepribadian. Dia menggunakan nama resmi Turkmenbashi yang artinya "Bapak pendiri Turkmenistan". Kepresidenannya selama 21 tahun di negara kaya gas alam itu diwarnai dengan politik yang represif dan kurangnya kebebasan berpendapat, serta kebijakan - kebijakannya yang "nyentrik". Gelar Turkmenbashi dia sematkan ke berbagai macam hal mulai dari jalan, rumah sakit, taman bermain, bandara, kota hingga vodka. Fotonya menggantikan foto Lenin dan Marx di sekolah - sekolah Turkmenistan, dan patungnya berdiri dimana - mana.Di tahun 1993 Turkmenistan mengadopsi mata uang baru, yaitu manat yang nilainya 500 ruble Rusia. Di tahun ini pula lah Niyazov menganti nama kota pelabuhan Krasnovodsk menjadi Turkmenbashi. Bandara di ibukota juga diganti namanya menjadi Turkmenbashi. Pada tahun 1998 terdapat meteor berukuran seberat 670 pon jatuh ke Turkmenistan lalu meteor itu dinamakan Turkmenbashi (lagi ?).Pada tahun 2006 Sang Turkmenbashi meresmikan sebuah taman bermain yang dinamakan "World of Turkmenbashi Tales".Taman bermain bergaya Disneyland ini diisi dengan kurang lebih 50 wahana, yang salah satunya adalah roller coaster dengan susunan jalur rel yang berbentuk seperti Laut Kaspia. Sang Turkmenbashi mewajibkan wajahnya agar dipasang di setiap jam, jam tangan dan setiap botol vodka di seluruh Turkmenistan.
Botol Vodka merek Turkmenbashi |

![]() | ||
Jam Tangan Turkmenbashi Turkmenistan, Netralitas, Meteor dan Danau Buatan
|
Niyazov mempromosikan netralitas yang sangat ketat dalam kebijakan luar negerinya. Dia menolak keanggotaan dalam NATO atau GUUAM.Turkmenistan tidak berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian PBB dan aliansi militer apapun. Untuk membuktikan ini, dibangunlah Neutrality Arch, monumen setinggi 75 meter pada tahun 1998, lengkap dengan patung Niyazov yang akan berputar 360 derajat setiap harinya sehingga akan terus mengikuti arah matahari. Tepat di tahun ini pula, Turkmenistan membuka pipa gas alam yang tersambung ke Iran.Di tahun 1999, dia akhirnya mengangkat dirinya sebagai presiden ( lagi ) dan kali ini sebagai presiden seumur hidup, namun di tahun 2000, dia mengatakan akan mundur tepat saat dia berusia 70 tahun atau tahun 2010. Sebuah pernyataan yang mengagetkan dunia, terutama dunia barat.
Juga di tahun yang sama, tahun 2000, Niyazov menyatakan niatnya untuk membuat danau buatan seluas 2000 kilometer persegi, namun dibatalkan karena proyek tersebut ditakutkan akan mengacaukan ekosistem setempat.
Juga di tahun yang sama, tahun 2000, Niyazov menyatakan niatnya untuk membuat danau buatan seluas 2000 kilometer persegi, namun dibatalkan karena proyek tersebut ditakutkan akan mengacaukan ekosistem setempat.
Ruhnama
Sepeninggal Niyazov buku ini tetap jadi panduan rakyat karena penerusnya menganggap buku ini sebagai panduan yang efektif untuk mendidik kalangan muda Turkmenistan. |
Buku ini menjadi bacaan wajib di Turkmenistan dan diperlukan untuk tes SIM, tes masuk kerja bagi rakyat yang ingin melamar pekerjaan di pemerintahan dan ujian sekolah. Sama seperti sebagian besar diktator terkenal dunia, Niyazov juga menuliskan buku sendiri mengenai pandangan filosofisnya. Diterbitkanlah pada tahun 2001, Ruhnama yang dalam bahasa Persia berarti "Buku Panduan Jiwa" setebal 400 halaman, yang ditulis olehnya sendiri. Buku ini mengandung autobiografi Niyazov, puisi-puisi, budaya Turkmenistan dan literatur serta artikel - artikel sejarah.
Pertama buku ini hanya menyebar di sekolah-sekolah, dimana para siswa harus menghafalkannya untuk ujian, namun akhirnya berkembang hingga masuk ke mesjid - mesjid setempat, dimana buku tersebut ditempatkan sama pentingnya dengan Quran. Niyazov pernah mengklaim bahwa dia membuat perjanjian dengan Allah SWT bahwa Ruhnama dibutuhkan untuk syarat masuk surga dan orang yang membacanya 3 kali akan masuk surga.
![]() |
Patung Turkmenbashi yang terbuat dari emas, hal ini merupakan pemandangan yang lazim ketika Turkmenistan dibawah kekuasaan Niyazov. |