0

Selamat Jalan Sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat !

Posted by Mr Cassanova on Sunday, October 26, 2014 in , , ,
Artikel ini harusnya kutuliskan tatkala "Sang Pengemban Ampera" itu pergi meninggalkan kita semua. Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa, orang di belakang layar dalam pengembangan revolusi kita semua. Ia berpesan padaku sehari sebelum ia pergi "tolong upload poto kita perpisahan kita berdua dengan bahasa yang puitis selayaknya engkau biasanya menulis" ujar Sang Pengemban Ampera itu dengan mantap. 

Kebetulan waktu ia mendatangi rumahku di kala mentari terbenam di ufuknya. Aku baru pulang dari paduan suara di kampus. Badanku terasa letih bagaikan menanggung dosa di kala bencana saat itu. Lima menit kemudian ia datang, walaupun badanku dosa telah berada di pundakku aku tetap menerima kedatangan sahabat lamaku. Terdengar suara dengan logat Jawa yang kental itu memekikkan namaku dalam keheningan birahi, kuhampirilah asal suara itu. Datanglah ia sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat, orang itu yang pernah kita bahas dalam postingan sebelumnya yaitu http://mrcassanova.blogspot.com/2014/07/hari-yang-paling-membahagiakan-dalam.html sesuai janji di artikel tersebut disini akan dikupas lebih dalam mengenai Sang Pengemban Ampera tersebut. 

Mengapa Ia disebut Pengemban Ampera ? 

Ia adalah sosok sahabat sejati, penanggung dosa tatkala nestapa. Tatkala dompet kami berisikan dosa !!! ia memberi kami pahala. Saya inget malam kudus itu, tatkala itu saat kami kehabisan api-api kehidupan yang berkelakar memenuhi semesta yang bertahta di dunia yang fana. Kala itu di Family Mart, salah satu domba-domba yang tersesat yaitu Denny & Raihan meminta petunjuk kepada sang Pengemban Ampera : "rokok habis nih, gak ada rokok nih sama asupan energi bergizi untuk tubuh". Seketika itu pun Sang Pengemban Ampera bergegas membawakan api-api kehidupan yang bergairah bagi kami serta asupan gizi bagi pengembangan sumber daya manusia. Malam itu kami semua dipenuhi keceriaan terutama bagi domba-domba yang tersesat itu ia bagaikan Nabi. 

Lalu di pengalaman yang lainnya saya pernah mendatangi rumahnya saat saya kehilangan gairah hidup dan rohani saya meronta membutuhkan gairah hidup. Itu semua akibat suatu pelajaran terkutuk, laknat & jahanam ! terkutuknya 1+1 saja dihitung ! begitulah kalau hidup tak punya cita-cita 1+1 saja dihitung, sesuatu seharusnya tidak dirumuskan malah dirumuskan ! 

Ia dengan sabar mengajarkan kepada saya mengenai mata pelajaran terkutuk itu, bahkan diluar ekspektasi saya ia mengajarkan dengan sangat baik. Juga ia memberi saya asupan energi bergizi selama beberapa kali saya belajar di rumahnya seperti tom yam, sate kambing & snack bergizi lainnya serta asupan minuman yang baik bagi kesehatan ginjal. Hampir setiap kali ulangan mata pelajaran yang terkutuk itu bisa saya lewati dengan baik, terpujilah Allah SWT yang maha kuasa dan juga berterimakasihlah saya kepada Sang Pengemban Ampera.  Sungguh mulia ia sang Pengemban Ampera, tatkala saya sakit sehingga tidak bisa masuk saat briefing H-3 study tour Bali-Jogja ia datang ke rumah saya dan menjelaskan apa saja yang dibriefing.

Banyak sekali contoh nilai-nilai keteladanan yang terpuji serta patut ditiru oleh kita semua. Suatu saat diriku perlu melarikan diri dari dunia yang fana, ketika saya berpapasan dengan sang Pengemban Ampera tatkala ia sedang melewati lorong kelas. Saya berkata padanya "minjem duit goceng dong buat ngisi bensin kurang duit nih !" ia malah memberikan duit sepuluh ribu. "Sudah ambil saja sayang aku gak ada uang goceng !" ujarnya dengan mantap. Tatkala keesokan harinya saat saya bertemu dengannya di dunia yang fana tatkala ia menghampiri lorong kelas. Saat saya ingin membayar hutang ia menjawab "sudah gak perlu dibayar sayang, kurang baik apa aku sama kamu ?" ujarnya dengan senyum penuh keikhlasan. Langsung saja kupuji ia dan kuundang dalam pesta ulang tahun tertutupku, karena minggu depan dari kejadian itu bertepatan dengan ultah saya.
Bahkan ketika kami kekurangan uang ia rela mendermakan kebijaksanaannya kepada massa yang mencumbui semesta. Sehingga tidak heran berbagai organisasi hingga partai politik sangat menyukai keberadaannya, mulai dari Neneksquad hingga PinkAngel. Ia adalah orang yang disenangi berbagai kalangan di masyarakat dan di sekolah.

Sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat, itu begitu lelah hidupnya dalam menanggung dosa-dosa rakyat yang berkaitan dengan penderitaan serta penderitaan rakyat. Hingga suatu saat ia pun terjatuh sakit pada tanggal 7 Maret 2014. Padahal ia sudah harus bersiap-siap untuk ujian nasional di bulan depan. Namun Allah SWT sungguh tidak pernah meninggalkan hambanya yang baik. Itulah sebabnya ia cepat sembuh dan melupakan penderitaan ini terutama saat pengumuman undangan pada tanggal 27 April 2014, ia dinyatakan diterima di Universitas dan jurusan yang dicita-citakannya yaitu Sastra Jepang - Universitas Jendral Soedirman, di Purwokerto. Kami pun tak lupa mengucapkan selamat dan salam penuh cinta dan harapan padanya. Supaya ia bisa menabur kasih dan menyebarkan benih kebaikan para rakyat Purwokerto. Walaupun ia sudah diterima SNMPTN Undangan ia tetap baik dan rendah hati pada kawan-kawannya. Ia pernah berkata kepada saya "gw masuk Unsoed biasa aja kayanya orang lain masuk UI ataupun ITB atau UGM" ujarnya dengan rendah hati. Saya tau pernyataan itu tak bermaksud congkak ataupun arogan karena kebetulan kami semua yang selalu ditanggung penderitaannya tidak ada yang keterima undangan sama sekali. Ia suatu saat pernah mau meminjamkan buku kepada teman saya Wahyu Hadi Nugroho buku masalah TPA, namun tatkala saya memutuskan membelinya ia tidak mau dengan alasan sudah berkomitmen pada orang lain.

Diriku sudah cukup kecewa namun minggu depan ia mau menjual kepada saya plus mengantarkan buku itu ke rumah & mengajarkan rumus-rumus Tes Potensi Akademik (TPA) kepada saya yang lemah kepada soal-soal penuh hitungan dan angka. Ia mengajarkan kepada saya dengan lembut bagaikan membimbing orang murtad agar kembali ke jalan yang benar. Bahkan ia mengatakan kepada saya "terserah lu mau belajar dimana, pokoknya gw bakalan ngajarin lu sampai bisa Syad" ujarnya dengan semangat bahkan seperti biasa saya ke rumahnya dan belajar disana ia memberikan asupan energi penuh gizi & di kesempatan lainnya ia ke rumah saya dan mengajarkan di kamar saya. Maafin gw ya kalau selama diajarin agak-agak rese atau mungkin lu musti ngasih tau beberapa kali agar gw mengerti.

Selamat Jalan Sang Pengemban Ampera !

Saya & Akbar berfoto bersama sebelum ia meninggalkan
rumah.

Pengalaman terakhir kami bermain bersama menyusuri kehidupan semesta. Tatkala kami bersama pergi ke bioskop saat bulan puasa. Ia lah Nursultan Muhammad Akbar, yang membangunkan saya tatkala saya sedang tertidur selepas sahur jam 11 pagi cukup pagi saya bangun jam segitu di bulan puasa karena selama bulan puasa diriku bangun jam 2/3/4. Ia mengajak saya nonton Transformers 4, diriku pun bergegas mandi dan menikmati film itu sampai ashar pun menghampiri kami menyusuri keramaian jalan Margonda yang penuh selera.

Sampai akhirnya sebulan setelah saya pulkam dari Bandung dan memulai kegiatan awal mahasiswa baru (KAMABA). Kita kembali lagi ke awal cerita, ia mendatangi saya tatkala saya baru saja pulang padus tanggal 16 Agustus 2014 pukul 18:05 WIB. Ia mengucapkan selamat tinggal dan terimakasih kepada saya & Mama saya. "Bar justru gw yang harusnya terimakasih sama lu karena lu dah banyak bantu gw lu memang sahabat terbaik gw selama SMA" gumamku dalam hati. Kami pun sempat berfoto sebelum ia meninggalkan rumah saya untuk mengucapkan perpisahan kepada kawan lainnya. Ia meninggalkan rumah tepat pukul 19:05 WIB. "Syad upload potonya di Facebook lalu beri bahasa yang puitis seperti lu biasanya nulis" pesannya kala itu. Tentu saja pesan itu tidak kulaksanakan karena ia layak dapat tempat terhormat yaitu di blog dan dinarasikan disini supaya kenangan indah ini tetap lestari dan tidak musnah oleh waktu.

Maafin gw ya Bar ! kalau gw gak upload ini di facebook dan telat banget gw nulis blog ini sebenarnya gw berencana nulis ini bulan Juli sebelum lu ngucapin selamat tinggal atau sehari setelah lu ngucapin selamat tinggal. Namun kesibukan KAMABA serta persiapan menghadapi OSPEK fakultas yang menghalangiku untuk menuliskan kenangan indah kita berdua yang penuh cinta ini. Kemudian kesibukan kuliah dan ospek jurusan menghalangiku, namun diriku baru saja selesai UTS dan punya waktu santai gw harap lu bisa mencermati tulisan ini dan mengetahui makna persahabatan kita yang terkandung dalam setiap kata-kata yang kudedikasikan untukmu.

Selamat jalan Sang Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat - Nursultan Muhammad Akbar. Jaga diri baik-baik selama di Purwokerto, semoga jiwamu tenang di alam sana serta bisa lulus dan meniti karier dengan baik serta apa yang dicita-citakan tercapai dan tidak memalukan orang tua serta bisa mendapatkan jodoh yang kau idam-idamkan !

Depok, 26 Oktober 2014. 



0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Irsyad Muhammad Website All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.